Masa kini, teknologi sangat berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan masyarakat. Begitupun terhadap perkembangan desain interior Rumah – Kontraktor Interior. Kecepatan informasi ini sejalan dengan gaya hidup yang serba praktis. Hal ini juga yang menjadi tuntutan di dunia rancang bangun hunian.
Berbagai inovasi teknologi material ditujukan bagi kecepatan dan kepraktisan membangun. Material yang pemasangannya cepat, ringan namun kuat seperti gipsum atau glassfiber reinfoce cement (GRC), akan semakin banyak digunakan. Material seperti ini dianggap mampu menjawab tantangan desain interior hunian masa kini yang flexible, mudah diubah-ubah sesuai kebutuhan.
Era ini, dimana berbagai informasi bisa didapat dengan mudah, membawa dampak positif pemilik rumah yang menyadari pentingnya membangun tempat tinggal yang sehat, ramah lingkungan dan hemat energi. Potensi alam seperti vegetasi, udara, dan cahaya alami semakin dipertimbangkan dalam merancang bangunan maupun interior rumah.
Namun kecanggihan teknologi dan gaya hidup modern yang serba instant juga memunculkan kerinduan akan sesuatu yang berkebalikan dari itu. Produk-produk buatan tangan yang memiliki proses panjang semakin dihargai. Di tengah membanjirnya produk massal, furnitur maupun benda dekorasi rumah handmade dipandang sebagai sesuatu yang eksklusif, tidak pasaran.
Begitu juga respon orang akan maraknya produk impor. Produk lokal yang kaya sejarah kembali mendapat tempat dan dipandang sebagai sesuatu yang bernilai tinggi. Material lokal kembali dicari untuk bahan bangunan maupun furnitur pengisi rumah. Selain keunikannya, pengguna material lokal juga dianggap lebih ramah lingkungan.
Ini sejalan dengan keinginan orang masa kini yang menjadikan desain huniannya sebagai gambaran karakter dirinya. Oleh pemiliknya desain rumah dibuat sepersonal mungkin agar tidak ada duanya, baik melalui produk kerajinan tangan, produk yang dipesan khusus (custom), bahkan produk buatan sendiri (Do it yourself / DIY). Lantas tak jarang orang menjadikan interior rumahnya menjadi ajang aktualisasi diri di media sosial.
Sumber Majalah Rumah 27 Oktober 2017